Pada 1850, ia berhasil mendapatkan titel setelah lulus dari universitas kedokleran
Ohio, sebagai
dokler gigi. Meski demikian, ia tidak tertarik untuk mengamalkan ilmunya. Minat di bidang penemuan begitu kuat sehingga memotivasinya untuk terus menciptakan penemuan baru. Tekad yang kuat itu berbuah manis. Dari tangan kreatifnya pun banyak menghasilkan penemuan yang lebih kepada kepentingan publik. Salah satunya alat pembersih bulu domba menggunakan uap.
Pada tahun 1861, perang sipil di Amerika Serikat pecah. Perang saudara ini melibatkan sekelompok warga dari negara bagian yang ingin memisahkan diri dari negara AS. Perang yang menimbulkan banyak korban menarik perhatian
Richard untuk menciptakan sesuatu. Ia begitu prihatin setiap harinya para prajurit berangkat ke garis depan peperangan hanya unluk kemudian kembali dengan kondisi cacat, sakit, atau mati. Lalu,
Richard berinisiatif untuk menciptakan suatu benda yang dapat “meringankan” penderitaan perang atau bahkan mengakhiri perang itu sendiri. Richard berpikir bahwa banyaknya prajurit yang terluka alau mati di medan perang dapat dikurangi jika ia berhasil membuat suatu “alat pembunuh” yang lebih efektif.
|
Desain Senjata Mesin Pertama |
Ia kemudian menggambarkan hasij rancangannya, namun hasil rancangannya ini baru ia patenkan pada
9 Mei 1865. Setelah melakukan beberapa kali percobaan, pada 1861, ia berhasil menciptakan senjata yang diberi nama
Gatling Gun yang berarti senjata mesin beral yang memiliki beberapa barel berputar dan diputar oleh putaran tangan. Bentuk dan ukurannya hampir sebesar meriam kanon dan biasanya menggunakan roda untuk memudahkan pengangkutan senjata ini. Senjata ini dapat menembakkan
200 peluru per menit.Senjala tersebut harus dapat dioperasikan oleh beberapa orang saja, namun efektivitasnya sama dengan ratusan prajurit dengan senjata biasa. Ia berharap pada akhirnya jumlah prajurit yang maju ke medan perang dapat dikurangi. Dengan senjata barunya yang dahsyat itu, Richard juga berharap agar berbagai pihak yang bertikai menjadi sadar akan buasnya peperangan sehingga terdorong untuk mengambil jalan perdamaian.
|
Model Senjata Mesin Pertama |
Untuk menjual senjata secara resmi, pada 1862. ia mendirikan perusahaan
The Galling Gun di
Indianapolis, Indiana. Meskipun demikian, usahanya ini tidak menarik minat pemerintah AS. Bahkan, pemerintah AS secara tegas menolak untuk membeli senjala ini. Sebab, senjata yang bisa membunuh banyak orang tidak praktis dalam hal mekanisme penembakan disebabkan tidak memiliki pelatuk. Selain itu, senjata buatan Richard terlalu berat untuk disiapkan secara cepat dalam medan tempur. Bahkan dengan peningkatan rancangan, senapan Galling tetap tidak memiliki pelatuk dan memiliki berat 41 kg.
Meskipun begitu, seorang jendral Unionis
Benjamin Butler tertarik untuk menggunakan senjata mesin. Ia pun memerintahkan anak buahnya untuk membeli dua belas dan menggunakannya dalam
Pengepungan Petersburg. Pada saat debut senapan ini, para prajurit dari kedua belah pihak terkejut oleh kekuatan dan daya rusak senjata ini. Senjata ini kemudian digunakan secara terbatas oleh Angkatan Bersenjata Unionis pada saat akhir perang.
Karya Richard ini melampaui zamannya. Senjata model
Galling Gun yang didesain pertama kali tahun 1861 semakin canggih. Pada pertengaban abad ke-20, senjata mesin mini model
Galling yang lebih canggih yang dipakai tentara Amerika Serikat di Perang Vietnam. Kemudian senjata
Galling Gun diadaptasi oleh
helikopter jenis UH-1 Huey. Senjata ini mencapai kematangan sebagai sistem persenjataan semasa peperangan di
Vietnam.
Galling Gun memberikan kadar tembakan melebihi 6.000 tembakan peluru per menit (rounds per minute). Istilah senapan Galling masih sering digunakan sekarang ini untuk menunjuk kepada meriam dengan barel berputar seperti meriam auto M61 Vulcan 20 mm.
Pada tanggal 26 Februari 1903,
Dr. Richard Jordan Gatling meninggal di rumah adik perempuannya. Ia meninggal karena usianya yang sudah tua. Di sebagian besar literatur, senjata yang dirancang Richard ini merupakan salah satu senjata mengerikan yang ditakuti pada masanya.